Sunday, 6 May 2012

Coping With Sress



Coping adalah upaya yang dilakukan oleh individu untuk mengatasi sumber stres dan mengontrol reaksi mereka terhadapnya.

Effective Coping
Metode efektif dalam menghapus sumber stres atau mengontrol reaksi kita terhadapnya adalah :


-Removing Stress

Salah satu cara efektif dalam mengatasi stres adalah dengan cara menghapus sumber stres dari kehidupan kita.  
Dalam berbagai cara, mengatasi stres dapat dilakukan dengan mencari sumbernya terlebih dahulu lalu kemudian menghilangkannya. 
Namun dalam kenyataannya tidak semua sumber stres layak/sesuai untung dihilangkan, misalnya keluar dari pekerjaan, bercerai, kematian pasangan.

Contoh :
Apabila seorang pegawai mengalami stres dengan pekerjaannya tentunya ia dapat mendiskusikan hal ini dengan bosnya, namun berdasarkan poin removing stress ini cara terbaik adalah dengan mengundurkan diri.


-Cognitive Coping

Kognitif kita sangat erat kaitannya dengan reaksi kita terhadap stres.
Metode yang digunakan dalam cognitive coping ini adalah Reappraisal. 
Reappraisal adalah mengubah pola pikir atau pandangan seseorang terhadap sebuah peristiwa yang berpotensi menimbulkan stres dengan tujuan untuk mengurangi tingkat stresnya.

Contoh :
Ada seorang musisi yang album perdananya meledak di pasaran, namun ketika album keduanya keluar terjadi penurunan penjualan yang sangat drastis. 
Hal ini membuatnya hampir stres karna ia berpikir bahwa ia bukanlah musisi berbakat dan kesuksesan album perdananyaitu hanyalah kebetulan. 
Menurut metode reappraisal, yang harus dilakukan adalah merubah pandangannya tersebut ke arah yang positif, yaitu misalnya menganggap bahwa kegagalannya di album kedua ini merupakan hal biasa dalam dunia musik, dan hal ini bisa menjadi cambuk baginya untuk menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi.

Banyak individu yang berpasrah dalam agama dalam mengatasi stresnya. 
Contoh : penelitian di daerah Latin terhadap penderita radang sendi menunjukkan bahwa orang yang menganggap penyakitnya adalah bagian dari rencana Tuhan memiliki kesehatan psikologis yang lebih tinggi daripada orang yang kurang dalam beragama.


-Managing Stress Reactions

Ketika sumber stres benar-benar tidak dapat dihapus,opsi efektif lainnya adalah dengan cara me-manage psikologis kita dan reaksi psikologis kita terhadap stres.

Contoh :
Seseorang akan memulai sebuah usaha baru. 
Hal ini tentunya dapat mengakibatkan terjadinya kesibukan yang sangat berarti. Kesibukan ini dapat memicu terjadinya stres. 
Dan jika mengikuti metode removing stress itu artinya ia harus menutup tokonya karna sumber stresnya itu dalah tokonya. 
Nah, disinilah baru muncul istilah dimana sumber stres tidak dapat benar-benar dihapus. Maka cara yang efektif untuk mengatasi stresnya menurut metode Managing Stress Reactions ini adalah dengan cara iya harus dapat me-manage waktu. 
Ia harus bisa membagi waktunya, dan meluangkan waktunya untuk melakukan hal-hal yang ia senangi. 
Dengan begitu stresya dapat berkurang.




Ineffective Coping

Banyak usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk  menghilangkan stres namun hasilnya tidak efektif. 
Usaha itu mungkin hanya memberikan bantuan yang bersifat temporary terhadap penurunan stres namun tidak memberikan solusi jangka panjang. 
Dan bahkan justru dapat membuatnya menjadi semakin parah.
3 contoh ineffective coping yang umum dilakukan adalah :

1.Withdrawal

Mengatasi stres dengan cara menarik diri/menyerah pada masalah yang ada.

Contoh :
Ada seorang anak yang baru memasuki dunia kuliah. 
Ia mengalami kesulitan dalam memahami materi perkuliahan. 
Ketika ia belajar di malam hari, ia justru menjadi semakin stres karna tidak dapat memahami materi itu. 
Kemudian ia berusaha menghilangkan stresnya itu dengan cara bermain game, bertelepon ria, dan hal-hal lain yang ia senangi. 
Hal ini tentunya menggambarkan bahwa ia menarik diri/menyerah dari permasalahan yang ada. 
Sebenarnya hal ini bukan masalah apabila ia memainkan game itu hanya dalam rangka refreshing sesaat. 
Yang menjadi masalah adalah apabila ia memainkan game itu dalam waktu yang sangat lama.



2.Aggression

Reaksi yang umum dari kadaan frustasi adalah adalh aggression yaitu melakukan semacam penyerangan atau kemarahan yang sangat besar terhadap penyebab masalah.

Contoh :
Seorang wanita selalu gagal dalam merebut hati orang yang disukainya meskipun ia telah melakukan berbagai cara, maka tiba-tiba ia dapat menjadi sangat benci terhadap pria itu.
Seorang anak tidak kunjung dapat membuat gambar yang ia inginkan meskipun ia telah berulang-ulang melakukannya, tiba-tiba ia langsung melempar buku gambar dan semua peralatan menggambarnya.



3.Self-Medication

Mengatasi stres dengan cara menggunakan tembakau, alkohol, dan narkotika lainnya. Meskipun alkohol dapat mengurangi kecemasan secara temporer, ia tidak dapat menghilangkan sumber stres dan sering menyebabkan masalah dalam hubungan, belajar, performa kerja, dan kesehatan dimana dapat menyebabkan hal-hal itu memburuk dalam jangka panjang.

Pengobatan diri sendiri dengan cara mengonsumsi alkohol dan narkotika adalh metode yang paling buruk. 
Sebenarnya mereka dapat berkonsultasi kepada psikolog yang berkompeten untuk mengurangi stress, namun karena takut akan stigma yang menganggap bahwa orang yang berkonsultasi adalah orang yang mengalami gangguan mental maka mereka lebih memilih menyelesaikan masalahnya sendiri yaitu denagn cara menggunakan alkohol dan narkotika tadi.


Sumber :

Lahey, Benjamin B . (2007) . Psychology an Introduction . New York : McGraw-Hill.

No comments:

Post a Comment