Hai bloggers ! :)
Kita ketemu lagi nih, masih tentang dunia psikologi,
Kali ini saya ingin membahas tentang Pendidikan Anak Prasekolah.
Anak prasekolah itu maksudnya adalah anak-anak yang belum memasuki
usia/masa sekolah.
Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan itu bisa dimulai sedini
mungkin kan ?
Tapi yang jadi permasalahannya itu, gimana sih cara yang tepat
untuk mendidik anak-anak yang masih berada pada usia prasekolah ?
Karena biasanya pada usia segitu mereka sedang asik-asiknya dengan
dunia bermain mereka.
Kemudian selain hal tadi, yang menjadi masalah lain dalam
pendidikan anak prasekolah ini adalah seringnya ada anggapan bahwa mengajar
anak prasekolah itu mudah.
Sebenarnya menjadi pendidik anak pra sekolah juga tidak
boleh asal-asalan loh...
Kenapa ?
Karena mereka harus menyesuaikan metode belajar dengan
perkembangan si anak itu. Sehingga si anak tetap merasa nyaman dalam belajar
dan mungkin bisa menganggapnya sebagai bagian dari bermain. So, si anak jadi
gak gampang bosan.
Hmmmm, gimana sih ciri-ciri anak prasekolah itu ?
Oke, kita mulai dari ciri fisik dulu ya, ini dia :
a)
Fisik anak prasekolah umumnya bergerak aktif. Karena mereka telah memiliki
penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang
dilakukan sendiri.
b)
Membutuhkan istirahat yang cukup.
c)
Otot-otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap
jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum bisa
melakukan kegiatan yang rumit seperti misalnya, mengikat tali sepatu.
d)
Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya
pada obyek-obyek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih
kurang sempurna.
e)
Walaupun tubuh anak lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih
lunak (soft). Hendaknya berhati-hati bila anak berkelahi dengan teman-temannya,
sebaiknya dilerai, sebaiknya dijelaskan kepada anak-anak mengenai bahannya.
f)
Walaupun anak lelaki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas
yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya
jangan mengkritik anak lelaki apabila ia tidak terampil, jauhkan dari sikap
membandingkan anak lelaki-perempuan, juga dalam kompetisi ketrampilan seperti
apa yang disebut diatas.
Selain contoh-contoh fisik, ada juga ciri-ciri sosialnya, apa itu ?
Ini dia :
a)
Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat
ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial,
mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis
kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b)
Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terorganisasi secara baik, oleh
karena kelompok tersebut cepat berganti-ganti.
c)
Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar.
Nah yang ini tuh ciri emosialnya :
Anak
pra sekolah cenderung mengekspreseikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap
marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut. Iri hati pada anak
prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru.
Jadi, begitulah ciri-ciri anak prasekolah.
Hmm apa lgi ya ??
Oia, ada juga cara yang bisa digunakan untukmengembangkan
kompetensi anak prasekolah menurut Ainsworth
dan Wittig (1972) serta Shite dan Wittig (1973),
yaitu :
a)
Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
b) Tunjukkan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.
c)
Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan dalam
banyak hal.
e) Doronglah anak agar mau mencoba mendapatkan ketrampilan dalam berbagai tingkah laku.
e) Doronglah anak agar mau mencoba mendapatkan ketrampilan dalam berbagai tingkah laku.
f)
Tentukan batas-batas tingkah laku yang diperbolehkan oleh lingkungannya.
g)
Kagumilah apa yang dilakukan anak.
h)
Sebaiknya apabila berkomunikasi dengan anak, lakukan dengan hangat dan dengan
ketulusan hati.
Nah inti dari cara-cara tersebut adalah agar menumbuhkan rasa
kepercayaan diri si anak. Sebab apresiasi dari orang tua itu memang benar-benar
ampuh dalam hal ini.
Lalu bagaiman kurikulumnya ??
Apa sama dengan anak SD, SMP,dan SMA ?
Jawabannya ya sudah jelas enggak dong,
Jadi gimana ?
Ini dia macam-macam kurikulum untuk anak prasekolah :
1.
Kurikulum terpisah, artinya dalam setiap mata pelajaran mempunyai kurikulum
tersendiri dan satu dengan yang lainnya tidak ada keterkaitannya, karna
masing-masing mata pelajran mempunyai organisasi yang terintegrasi.
2.
Kurikulum saling berkaitan, ialah antara masing-masing mata pelajaran mempunyai
keterkaitan, dan keterkaitan itu dapat dirasakan oleh anak pada saat belajar,
untuk dapat diintegerasikan.
3.
Kurikulum terintegrasai, adalah seluruh mata pelajaran merupakan satu kesatuan
yang utuh atau bulat. Dari kurikulum ini anak akan menndapati pengalaman yang
sangat luas.
Gimana
bloggers ? udah cukup menjelaskan gak ?
Jadi
intinya tuh gini,
Pendidikan
prasekolah itu adalah suatu program yang menyediakan pengalaman pembelajaran
bagi anak-anak pra sekolah sebelum mereka benar-benar masuk ke tahun pertama di
sekolah formal.
Dan
konsep ini menekankan tentang proses belajar sambil bermain.
Dan,
pendidikan pra sekolah ini bertujuan menyuburkan potensi anak-anak dalam semua
aspek perkembangan dan memupuk sikap positif sebagai persediaan untuk masuk ke
sekolah dasar.
Oia,
Pemilihan
sekolah sebagai lembaga yang memberikan layanan pendidikan anak usia prasekolah
ini pun perlu menjadi hal yang benar-benar diperhatikan, mengingat banyak
sekolah yang masih belum menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan anak.
Karena, beberapa diantaranya masih menerapkan pembelajaran konvensional yang satu arah. Gimana contohnya ?
Karena, beberapa diantaranya masih menerapkan pembelajaran konvensional yang satu arah. Gimana contohnya ?
-Anak
masih dijadikan objek pembelajaran, bukan subjek pembelajaran sehingga.
kretaivitas anak seperti digembok.
-Penempatan
kegiatan bermain yang hanya sebagai selingan kegiatan belajar, bukan inti
pembelajaran. Padahal lewat bermain-lah anak dapat belajar karena pelajaran
bagi seorang anak ialah bermain.
Nah........
Nah........
Jadi
begitulah sekilas tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan anak
prasekolah.
Kita
sama-sama berdoa ya agar ke depannya pendidikan anak prasekolah di negara kita
ini menjadi semakin berkualitas, sehingga generasi-generasi penerus bangsa ini
menjadi semakin pintar.
Aaamiiin..
Oke
deh, segini dulu ya...
Sampai
jumpa lagi di postingan berikutnya ya..
Semoga
bermanfaat
Daftar
Pustaka