Tuesday, 24 September 2013

Otak Manusia


" Otak manusia adalah sistem alamiah yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam ini; kompleksitasnya menyamai dan mungkin melebihi kompleksitas struktur ekonomi dan sosial yang paling rumit sekalipun. Otak adalah bidang ilmu yang baru. (Goldberg, 2001) "


Organisasi dan Perkembangan

Otak manusia adalah sistem yang kompleks yang diorganisasikan dalam beberapa lapis. Otak terdiri dari neuron dan jaringan neuron (struktur mikroskopik) dan organisasi yang lebih besar, struktur subcortical dan cortical.


Tinjauan Struktur Mikroskopik

1.Pembentukan otak

Blok pembentukan dasar otak adalah neuron , yang merupakan unit komunikasi, sel-sel glial yang memberikan dukungan struktural untuk neuron. Masing-masing neuron terdiri dari satu sel dan “kabel” komunikasi antar neuron dinamakan axon (“ekor panjang”) dan seperangkat dendrite atau cabang.

Kelahiran dan Migrasi Neuron

Setelah pembentukan jaringan neural, sebagian besar neuron lahir selama 100 hari pertama kehamilan di satu lokasi jaringan. Neuron-neuron itu kemudian berpindah menempuh jarak yang jauh. Beberapa neural hanya mampu menempuh jarak pendek dan disingkirkan oleh neuron di belakangnya.

Jaringan Neural

Neuron terkoneksi dalam sirkuit dan masing-masing berfungsi sebagai penerima dan pengirim sinyal listrik dan kimia. Di dalam jaringan ini, individu membangun model internal dari dunia riil dan juga mengoordinasi rencana aksi pada dunia itu

Peran Neurotransmitter

Ketika satu neuron jadi aktif, ia mengirimkan aliran listrik melewti axon ke synapse. Tindakan ini dinamakan “memantik”. Waktu untuk memantikkan sinyal adalah sanagt singkat , sekitar 10 mili detik, dan otak memproduksi jutaan pola ini di sirkuit yang besar.

Faktor yang Berpotensi Merusak

Perkembangan normal dapat terganggu oleh beberapa faktor. Misalnya kegagalan jaringan neural untuk menutup akan menyebabkan kondisi yang disebut spina bifida. Defisiensi vitamin asam folic pada makanan ibu hamil dapat menyebabkan cacat pada jaringan neural ini, termasuk pada spina bifida. Selain itu juga bisa disebabkan karena cedera fisik, gizi, dan substansi berbahaya yang dimakan oleh ibu hamil.


 Sumber :

Gredler, Margaret E. , 2011 , Learning and Instruction Teori dan Aplikasi Edisi Keenam . Jakarta : Kencana



Monday, 23 September 2013

Hasil Diskusi Online Psikologi Belajar

Kelompok 2

Sulistia Putri                11-017
Yap Rima Sinaga        11-042
Ariansyah                11-063
Wahyu H                    11-075



Bagian I : Senin 23 September pukul 12.35 - 13.20


Arian Syah - 12.35
tes

11075wh - 
12.35
ok
selamat datang rahel

11092rms - 
12.35
oke bg, mari kita mulai

11017sp - 
12.35
ayok mulaii

Arian Syah - 
12.37
oke, mari kita sampaikan opini masing2 tentang contoh proses belajar menurut behavioristik dikaitkan dengan kondisi diskusi online gini

11075wh - 
12.39
harus dikaitkan dgn diskusi online?
atau boleh dari yg lain?

Arian Syah - 
12.39
iya yu, awalnya itu dulu..
nanti baru kita cari contoh lain..

11017sp - 
12.39
pake yg ini ajaa yaa bang, copp

Arian Syah - 
12.39
kalau dari aku, kalau contohku, berdasarkan teori skinner tentang operant conditioning, dalam operanr conditioningkan ada istilah penguat, ada yang positif dan negatif.
nah contohnya itu adalah misalnya kita diskusi online, hal ini perilakunya. nah ternyata selesai diskusi , pengetahuan kita semakin bertambah dan juga membuat kita semakin paham, maka kepahaman kita yang bertambah itu menjadi penguat yang positif. dan karena hal itu maka perilaku diskusi online ini bisa tetap dipertahankan.

berbeda jika misalnya ada banyak kendala dalam diskusi ini dan kemudian kita juga tidak menjadi semakin paham, nah hal itu bisa menjadi penguat yang negatif. yang menyebabkan perilaku diskusi online ini menjadi berkurang

11075wh - 
12.41
jika diskusi online ini dikaitkan dgn teori classical conditioning nya pavlov
nah
kan untuk menghasilkan respon harus ada stimulusnya dulu

11017sp - 
12.45
kalo dikaitkan kiliah online atau diskudi online menggunakan teori thorndike sperti ini contohnya :

11092rms - 
12.45
kalau di teori belajar behaviorisme itu proses belajar terkait dengan hubungan stimulus respon. bagaimana kita tau kalau kita sudah melakukan proses belajar? tentu kalau sudah ada pengetahuan atau pemahaman kita yang bertambah, misalnya kita jadi tau merespon suatu stimulus dgn benar. klw berkaitan dengan kuliah online ada yg bisa menjelaskan proses ini?

Arian Syah - 
12.47
aku coba nanggapi pertanyaan rahel ya,,

11017sp@gmail.com keluar dari percakapan - 12.48

11092rms - 
12.48
oke bang ari :)

Arian Syah - 
12.50
menurut ku, itu bisa dijelaskan seperti ni, nah proses proses diskusi ini adalah stimulusnya, dan responnya adalah usaha kita untuk membuka pikiran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan teman-teman. dan hasil akhirnya adalah pemahaman yang kita dapat. kemudian jika kita meang benar2 paham, maka itu bisa jadi penguat positif bagi kita, dan membuat kita tidak kapok untuk diskusi online lagi, dan begitu juga sebaliknya
gimana rahel ? he2

11075wh - 
12.51
jadi gini.. pertama2 yg menjadi stimulus alamiah (UCS) nya adalah 'mati lampu'.. menghasilkan respon (UCR) adalah 'panik'.. nah.. jika pada saat mati lampu bertepatan dgn jadwal diskusi online, dan kejadian ini berlaku terus-menerus (berulang-ulang), maka secara ketika akan diadakan diskusi online di lain waktu, secara otomatis akan menghasilkan respon 'panik'.. karena dlm hal ini, 'diskusi online' menjadi stimulus netral (CS), dan menghasilkan stimulus yg dikondisikan (CR), yaitu 'panik'..

11092rms - 
12.54
bg Ari, intinya ketika proses belajar online bisa menambah pemahaman kita, maka kita bisa memaknai proses ini. tapi ketika yang kita dapatkan adalah keribetannya, berarti kita akan malas berdiskusi secara online. sip2

Arian Syah - 
12.54
oke-oke yu, mantap sekali contohnya.. he2 persis seperti yang sedang terjadi
rahel : siipp, yang abg bilang tadi itu jika dikaitkan dengan konsep reinforcement, he2
bagaimana dengan sulistia ?

11075wh - 
12.56
iya aku setuju sm ari..
jika diskusi online ini membuat kita semakin paham & berkembang pengetahuan, maka itu akan jadi reinforcement positif buat kita..

Arian Syah - 
12.57
sambil menunggu sulistia, sekarang kita ke toei gestalt aja gimana ?

11075wh - 
12.57
ok lanjut..

Arian Syah - 
12.58
oke, sekarang kita beri contoh proses belajar jika dihubungkan dengan teori gestalt

11075wh - 
12.59
kalau aku kasih contoh dari teori 'insight' nya kohler ya..

Arian Syah - 
13.00
kalau menurutku, contohnya itu, kita memandang proses diskusi online ini sebagai suatu keseluruhan, maksudnya bahwa dalam diskusi online ini, kita tidak hanya berbicara tentang teori-teori belajar namun juga tentang kemampuan kita dalam berteknologi misalnya, kemampuan kita mengaitkan teori yang satu dengan yang lain, dan kemampuan2 lainnya yang keseluruhannya tergabung dalam proses diiskusi ini.

11092rms - 
13.06
kalau yang aku pahami teori gesalt itu berkaitan dengan persepsi, artinya kita tidak hanya mengikuti suatu proses stimulus-respon seperti yang di behavioristik. kalau di behavior itu misalnya kita mencoba mersepon setiap pertanyaan tadi kan. tapi kalau dengan teori gesalt, kita bukan sekedar berlatih menanggapi, tetapi memahami apa yang sedang kita lakukan ini, memahami pendapat orang lain juga, dan mengerti tujuan dari apa yang kita lakukan. sehingga sehabis diskusi ini ada pemahaman kita yang bertambah, hehehe, gitunya

Arian Syah - 
13.08
ya, setuju dengan rahel ,nah kata "tidak hanya" tadi itu lah yang aku maksd tadi dengan kita memandang proses ini sebagai suatu keseluruhan,

11075wh - 
13.09
inti dari teori tu adalah dengan adanya proses belajar maka kita akan dapat menemukan 'insight', atau kata sederhananya 'ide'.. jika dikaitkan dgn diskusi online ini, jadinya gini.. dalam diskusi online ini kan kita banyak membahas hal2 yg butuh pemecahan masalah, misalnya saat kita dituntut untuk memberikan contoh dari teori2 yg berkaitan dgn topik.. nah saat dlm proses nya kita harus mengkaitkan teori dgn aplikasi.. nah, jika kita sudah paham tentang inti dari teori nya, maka akan muncul 'ide'-ide untuk mengaplikasikan teori itu ke bentuk aplikasi nyata..
ya aku setuju dgn rahel..
dlm teori gestalt, persepsi sangat berperan penting.. terutama untuk pemahaman makna terhadap sesuatu..

Arian Syah - 
13.12
setuju juga dengan wahyu, jadi, "inti teori" itu kita anggap sebagai suatu konsep utama, dan " ide2 untuk mengaplikasikan ke teori " itu kita anggap sebagai cabang2 atau pembagian2 kecil dari konsep utama tadi, jadi bagaimana kita mempersepsi yang besar atau utama dulu baru kemudian menjabarkannya ke hal2 lebih kecil

11075wh - 
13.12
yups rie.. pas..
melalui diskusi online ini juga kita bisa langsung merasakan stimulus-stimulus, dan juga pemahaman kita terhadap teori-teori yg dibahas dlm diskusi ini juga semakin bertambah..

Arian Syah - 
13.21
oke teman-teman, mengingat waktu yg terbatas , apa kita sudahi saja ?
rahel sepertinya udah off karna masuk psi.perempuan.
baiklah sekian dulu diskusi kita kali ini ya teman2..
selamat siang

11075wh - 
13.21
oke..



Bagian II : Senin, 23 September 2013 , Pukul 20.30 - 21.50 Wib


Rima Oktavya - 20.30
tesss....

sulistia putri - 
20.33
tess

Rima Oktavya - 
20.36
ini room chat nya y teman-teman. hehehe, 

Arian Syah - 
20.36
yg ini ?
ohh oke

sulistia putri - 
20.36
okee fix yg ini ajaa yaa

Arian Syah - 
20.36
ayo langsung  mulai aja..

sulistia putri - 
20.37
okee monggo

Rima Oktavya - 
20.37
rahel sama wahyu?

Arian Syah - 
20.37
rahel gk ada kbr rim
lg ada kerjaan mgkn

sulistia putri - 
20.38
bang wahyu?

Rima Oktavya - 
20.39
rahel bntar lg y teman"

sulistia putri - 
20.39
ohh okee

Arian Syah - 
20.40
sambil nunggu rahel, kita mulai aja dulu,

Rima Oktavya - 
20.40
ok

Arian Syah - 
20.40
coba sulis ama rima dulu 
yg kasih pendapat ttg proses belajar dikaitkan dgn teori behavior
dan teori gestalt
kita mulai dari behavior dulu

Rima Oktavya - 
20.43
menurut aku perilaku kita sekarang ini menunjukkan proses belajar yang berhubungan dengan behior. karna kita kuliah online karena ada stimulus. stimulusnya itu berupa perintah dari Ibu Dina, trus kita merespon dengan mau melaksanakannya

rahel marisa Saragih bergabung dengan percakapan - 
20.44

Arian Syah - 
20.44
rima : kalau dikaitkan dgn operant conditioning ?

Rima Oktavya - 
20.49
berhubungan dengan reinforcement, soalnya ini kan menentukan nilai kita di mata kuliah psikologi belajar. kalau kita bagus buatnya, kita juga dapat nilai bgus sbg reinforcementnya, kalau jelak itu jadi punishment karna mungkin belum maksimal. kalau menurut sulis?

Arian Syah - 
20.50
rima, cb invite wahyu kesini
menambahkan apa yg dibilang rima, jadi misalkan kita mendapat nilai yg baik, maka itu menjadi positif reinforcement sehingga kita gak kapok untuk melakukan diskusi online lagi, demikian jg sebaliknya , gmana rima, begitukah ?

sulistia putri - 
20.52
kalau menggunakan teori thorndike yang slah satunya itu ada yang di ssebut dengan law of effect. dimana suatu respon yang muncul akan memperkuat koneksi antara stimulus dan perilaku yang tepat, terkait dengan kuliah online ini, pas kita udah berada diroom chat kuliah online, terus kita berusaha untuk merespon stimulus yang diebrikan oleh teman lain sama kita, nah stimulus yang diberikan kawan kita tadi kalau kita meresponnya denagn tepat dan berulang akan seamik memperkuat koneksi. efeknya kita akan menampilkanperilaku yang tepat juga misalnya dengan mulai berdiskusi dengan lancar dengan teman sekelompoknya, 
hmm menurut aku sih gitu, 


Rima Oktavya - 
20.55
iy bg ari, tp untuk reinforment negatif itu gmana ya maksudnya?
dri kmaren akau sering bingung?
ada yang bisa kasi contoh ga?
rahel kok ga bisa katanya y, padahal udah di invite. coba invite lg tman".
rahellll?????

Arian Syah - 
20.57
reinforcement negatif itu adalah penguat yg jika diberikan akan membuat perilaku menjadi menurun intensitasnya , atau bahkan hilang lama2.  misalnya ya kita diskusi online gini, itu perilakunya, trus ternyata sinyalnya jelek atau mati lampu, nah hal itu bakal jadi negatif reinforcement bagi kita sehingga membuat keinginan kita untuk diskusi online gini jadi menurun..
oke sulis, keren, mencoba dengan teori yang lain..

sulistia putri - 
20.58
reinforcement negatif itu konsekuensi yang diberikan agar perilaku yang diinginkan melemah/berkurang. 
kalau punishment konsekuensi yang diberikan dengan tujuan supaya perilaku yang tidak diinginkan tadi tidak diulangi/ langsung dihilangkan perilaku tersebut
bang ari gitu gak sihh???

Arian Syah - 
20.58
wahyu juga gak bisa katanya.. 
padahal udah diinvite

sulistia putri - 
21.00
bang mungkin mesti update gtalk nya dulu kali, kyk aku tadii

Arian Syah - 
21.00
sulis : iya udah pas sulis.. jadi intinya ketika kita merespon stimulus yg berupa pertanyaan dari teman2 , dengan cara menjawabnya, maka akan terbentuk koneksi yg baik antara kita dengan sipemberi stimulus dan akhirnya membuat proses diskusi ini dapat berjalan dengan lancar.. gitu sih he2

Rima Oktavya - 
21.01
kayaknya jgn kita lanjut dlu, soalnya nanti teman" lain jadi ketinggalan jauh,,

sulistia putri - 
21.02
iyaa juga, skip dulu kali yaa

Arian Syah - 
21.03
kayaknya gak apa2 rim, soalnya diskusi part.2 inikan untuk memfasilitasi rima dan sulis yg tadi siang gak bisa online.. tadi siang aku, rahel dan wahyu udah banyak diskusi online jg kok
lanjut aja teman2
sekarang ke teori gestalt 
halo ??

Rima Oktavya - 
21.06
ok lah bg n Sulis, heheh..  brarti nnti ini dimasukin semua y bg...
 mkasih untuk penjelasannya sulis

sulistia putri - 
21.07
oke lah bang, 
samasama rima,

Arian Syah - 
21.07
iya, nanti abg kirimkan dua-duanya kok, yg td siang ama yg sekarang ini
ayo kita lanjut ke teori gestalt, ada yg mau kasih contoh ?

Rima Oktavya - 
21.13
aq. Gestalt kan bilang kalau kita itu mempersepsikan sesuatu secara keseluhuran bukan bagian perbagian. kalau di kehidupan sederhana contohnya kita melihat kursi. kursi itu kita lihat bukan bagian perbagaian. dengan melihat kayu yang memiliki alas untuk duduk dan 4 kaki. tapi langsung melihatnya sebagai satu kesatuan utuh yaitu sebuah kursi. begitu juga dengan mempersepsikan proses belajar on line ini, kita tidak hanya melihat ini sebagi tugas wajib saja untuk waktu yang sesaat, tapi melihatnya sebagai sebuah mata kuliah yang harus dijalanin yang pastinya memiliki manfaat juga di waktu yang akan datang. ini kan sudah menunjukkan kalau kita memandang diskusi, mengerjakan tugas, dan  kuliah online sebagai satu kesatuan dalam mata kuliah Psikologi Belajar...
kira-kira kata-kata aku bisa dimengerti ga y?

Arian Syah - 
21.14
rima : bisa bisa , he2
bagaimana dengansulis ?

Rima Oktavya - 
21.15
baguslah... :), iy sulis gmana menurut mu?

Arian Syah - 
21.22
kurang apahm nih aku sulis.. he2 atau gmana menurut rima ?

Rima Oktavya - 
21.27
hehehe, udah pake kata" 'persepsi'... aq juga agak bingung. sbenarnya yang disebut perilaku molar sm molekular itu gmana y?
bisa ga dikasi contoh di kehidupan lain dl, biar kita bahas contohnya yg berkaitan dengan diskusi online kyak yang sulis buat

Arian Syah - 
21.29
kalau kemarin sih aku ngasih contoh gini, yg dinamakan perilaku molar itu adalah mencari pengertian psikologi belajar itu gimana, dan molekularnya itu adalah mencari pembagian2 atau mengkaitkannya dgn teori lain itu , gmana ? aku jg mash ragu , he2

sulistia putri - 
21.30
hehe, sama, masih gantung juga contohnya, haduhh apa yaa 


Arian Syah - 
21.32
teman2 , bagaimana ? waktu sudah menunjukkan hampir pukul 10

Rima Oktavya - 
21.33
·         Perilaku “Molar“ hendaknya banyak dipelajari dibandingkan dengan perilaku “Molecular”. Perilaku “Molecular” adalah perilaku dalam bentuk kontraksi otot atau keluarnya kelenjar, sedangkan perilaku “Molar” adalah perilaku dalam keterkaitan dengan lingkungan luar. Berlari, berjalan, mengikuti kuliah, bermain sepakbola adalah beberapa perilaku “Molar”. Perilaku “Molar” lebih mempunyai makna dibanding dengan perilaku “Molecular”. 
aq dapat ini dari internet. ni link ny 
http://www.google.com/search?q=beda+perilaku+molar+dan+molekular&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-GB:official&client=firefox-a
kyknya lbih dimengerti


sulistia putri - 
21.36
cukup mudah dipahami, terimakasih rimaa 


Rima Oktavya - 
21.37
jadi kalau dihubungkan dengan kuliah online kmaren?
bagaimana bg ari n Sulis?

Arian Syah - 
21.43
kalau dihubungkan dengan kuliah online kemarin, mungkin kita bisa memandang kuliah tersebut sebagai perilaku molarnya, nah perilaku molekularnya itu adalah proses tanya jawabnya, proses bagaimana kita menganal teknologi (dengan ber-gtalk), dll.
gimana ?
teman2 sudah mau jam 10 nih, 
atau mungkin molarnya itu pemahaman kita tentang konsep belajar, trus olekularnya itu teori belajar yg dikaitkan dgn teori lain itu ?

Rima Oktavya - 
21.45
setuju... aku juga dah baca riwayat obrolan yang tadi siang pendapat kita ga jauh berbeda, aertinya meskipun persepsi kita berbeda tentang suatu hal, namun bedanya tidak signifikan, secra umum intinya dapat. jadi kesimpulan yg ku ambil kalau informasi yang kita lihat, baca dan dengar jelas, persepsi kita juga tidak akan jauh berbeda. kesimpulan kawan"?
biar kita akhiri diskusi ini... hehehehe

sulistia putri - 
21.45
kalau masih gantung kita tanya sama temen2 yang lain kali yaa

Arian Syah - 
21.48
hmm jadi kesimpulan diskusi kali ini mungkin adalah bahwa jika dihubungkan dengan teori behavioristik , proses belajar intinya adalah bagaimana kita menerima stimulus kemudianmeresponnya ditambah lagi dengan adanya penguat2 yang diberikan berkaitan dengan respon yg kita beri,

kalau dari gestalt , intinya bagaimana kita mempersepsi suatu yg umum terlebih dahulu, baru kemudian menjabarkannya ke hal-hal yang lebih detil.

itu menurut saya
halo ?

Rima Oktavya - 
21.52
sulis ada lg mw ditambahkan?\

sulistia putri - 
21.52
gak deh ma, cukup paham sama penjelasan diatas

Rima Oktavya - 
21.52
ok lah, terimaksih untuk disikusinya... slamat melanjutkan aktivitas. syukur listriknya ga mati... jd lancar semua. bye!!!

Arian Syah - 
21.54
oke teman2 terimakasih kembali , archievenya biar aku aja yg kirim, nanti juga kau kirim ke email teman2, jgn lupa segera posting di blog masing2 ya, dtmabah testimoni ttg kuliah online
selemat malam..


Testimoni kuliah online :

Menurut saya pada dasarnya hal ini menyenangkan, karena kita tidak terpaku pada model belajar konvensional. dengan begini kita jadi semakin mengenal teknologi yang sedang berkembang. Sehingga pengetahuan kita tidak hanya sebatas tentang materi pelajaran saja. namun meskipun begitu masih banyak kendala yang dihadapi yaitu berkaitan dengan jaringan internet. Jika hal tersebut bisa diatasi maka proses ini akan berjalan lebih nyaman lagi. Kemudian menurut saya dengan begini, masing-masing orang rasanya lebih terpamcing untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing, berbeda apabila sedang di kelas yang mungkin masih ada rasa malu-malu. Demikianlah testimoni yang bisa saya berikan.

Spesial Thanx to : Google Chrome & Gtalk Hangout


Tuesday, 17 September 2013

Pembahasan Teori Kontemporer Pengkondisian Belajar Skinner


Kelompok Skinner :


Rafita Attia                             09-014
Irene Anastasya                       10-041
Nurhikmah                               11-006
Gustina Handayani                    11-016
Nurfazrina                               11-036
Ariansyah                                 11-063
Priscilla D                                 11-096



1.   Alasan Ketertarikan Kelompok Terhadap Teori Pembelajaran Skinner :

ü  Karena teori ini paling mudah untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan efeknya bisa mudah/cepat dirasakan, dan juga karena masih adanya kekurangan pahaman di masyarakat akan hal ini. Maka rasanya perlu untuk dipahami agar masyarakat bisa lebih paham akan hal ini (Ariansyah, 11-063).

ü  Teori Skinner sangat menarik ketika membahas mengenai “operant conditioning” dimana melakukan penerapan positive reinforcement dan negative reinforcement dalam membentuk suatu perilaku seseorang. Sama halnya dalam proses belajar, dapat diakui ketika kita ingin membentuk perilaku seseorang untuk belajar diperlukan positive reinforcement seperti ”reward”. Namun yang menjadi hal yang menarik mengenai “apakah setiap proses belajar akan diberlakukan adanya rewadr yang bisa membentuk stiap proses belajar?” dan “apakah setiap proses belajar dapat dibentuk melalui positive reinforcement?” (Irene Anastasya (10-041).

ü  Karena penerapan teori Skinner tampaknya mudah untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. Namun, terkadang sulit untuk diterapkan. Tapi sebenarnya teori ini dapat membantu untuk dapat melihat adanya perubahan perilaku dari seseorang (Rafita Attia, 09-014).

Dari ketiga pendapat diatas, kelompok berpendapat bahwa teori Skinner merupakan teori yang aplikatif karena teori ini mudah diterapkan dalam kehidupan seharo-hari, sehingga kelompok tertarik untuk mengetahui teori Skinner lebih dalam, lebih khususnya teori yang menjelaskan mengenai reinforcement dan punishment.


2.   Tiga Poin Penting Teori Skinner :

a)    Kategori Penguat :        a. Primer atau sekunder
b. Umum / digeneralisasikan
c. positif atau negatif

b)    Hukuman, yaitu dimaksudkan untuk meredusi perilaku tertentu.

c)    Jadwal Penguatan :       a. Rasio, yaitu berdasarkan jumlah respon
b. Interval, yaitu berdasarkan waktu yang berjalan


3.   Kaitan Teori Skinner dengan Tiga Poin Penting Diatas :

Teori Skinner membahas mengenai adanya perubahan perilaku yang dibentuk melalui reinforcement baik itu secara primer, skunder, digeneralisasikan, positif ataupun negatif. Selain dibentuk melalui reinforcement, perilaku kita juga terkadang dibentuk melalui hukuman. Namun, pada umumnya pemberian reinforcement dapat dibagi berdasarkan jadwal tertentu, yaitu jadwal rasio (berdasarkan jumlah respon), dan jadwal interval (berdasarkan waktu yang berjalan).



4.   Tabel Kayakinan Umum Filsafat Konstruktivis-Sosial
Definisi Pengetahuan
Produk dari setting belajar di kelas atau tempat dimana partisipan berada; produk dari penelitian tertentu yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas atau kejadian yang menghasilkan produk tertentu (Bredo, 1994; Dewey & Bentley, 1949).
Definisi belajar
Kognisi yang dibagi secara sosial yang merupakan proses dari menjadi anggota komunitas praktik belajar yang berkelanjutan (Lave, 1991); interaksi sosial yang mengonstruksi dan merekonstruksi konteks, pengetahuan dan makna (Marshall, 1996).
Lokus belajar
Tidak terbatas pada pikiran individu (Marshall, 1996); terjadi di komunitas partisipan dan didistribusikan di antara sesama partisipan (Bredo, 1994).



5.   Kaitan antara Teori Kontemporer Pengkondisian berpenguat Skinner dengan ketiga poin di atas adalah sebagai berikut :

a)    Dikatakan bahwa pengetahuan adalah produk dari setting belajar yang dilakukan, jika dikaitkan dengan teori Pengkondisian berpenguat Skinner maka bisa dikatakan bahwa pengetahuan yang di dapat adalah hasil dari adanya penguat yang diberikan secara tepat pada hal-hal yang bisa meningkatkan kemauan belajar, dan tentunya memang pengetahuan sebagai produk ini tidak dapat dipisahkan dari proses belajar itu sendiri.

b)    Definisi belajar yang ada tersebut mengatakan bahwa interaksi sosial yang mengonstruksi dan merekonstruksi konteks, pengetahuan, dan makna, hal ini sejalan dengan teori belajar pengkondisian berpenguat Skinner dimana proses belajar yang ada dalam teori ini adalah membutuhkan adanya interaksi antara si pembelajar dengan lingkungannya atau dalam hal ini adalah orang-orang yang ada lingkungannya. Proses belajar yang dilakukan perlu mendapatkan reaksi dari lingkungan berupa positive reinforcement pada hal-hal yang baik yang bisa meningkatkan proses belajar tersebut, dan juga memerlukan negative reinforcement ataupun hukuman pada hal-hal yang bisa menghambat proses belajar, apabila ketiga hal itu dapat berjalan dengan lancar, maka pengetahuan dan makna bisa dikonstruksi secara baik pula.

c)    Dikatakan bahwa lokus belajar tidak terbatas pada pikiran individu, terjadi di komunitas partisipan dan didistribusikan di antara sesama partisipan, hal ini juga bisa dikaitkan dengan teori pengkondisian berpengut Skinner dimana dalam teori ini yang menjadi tempat terjadinya proses belajar itu tidak semata-mata berasal dari pikiran individu, namun juga berasal dari lingkungan, yaitu reinforcement-reinforcement yang diberikan.



Sumber :


Gredler, Margaret E. , 2011 , Learning and Instruction Teori dan Aplikasi Edisi Keenam . Jakarta : Kencana


Tuesday, 10 September 2013

-- Belajar, a Long-life Process --


" Berikan seorang pria semangkuk nasi dan Anda akan memberinya makan untuk sehari. Ajarkan seorang pria memelihara padi dan Anda akan memberinya makanan seumur hidup " - Confusius

Yap, belajar adalah sebuah proses yang akan terus kita alami sepanjang hidup, selama kita masih berjalan di atas dunia ini, selama kita masih bisa menghirup oksigen, dan selama-selama yang lainnya, kita akan terus mengalami kejadian demi kejadian yang sebenarnya menuntut kita untuk belajar.

Nah sekarang kembali ke pribadi kita masing-masing, apakah mau menjadikan kejadian-kejadian itu sebagai bahan untuk belajar atau tidak. Karena seperti yang kita ketahui, belajar itu gak harus duduk di kelas baca buku, pergi ke perpustakaan baca buku, gak gitu loh, gak sekaku itu loh teman-teman-teman.
Dimanapun dan kapanpun, selama kita mau dan peka maka diluar sana, di alam nan luas ini ada baaanyyaaak sekali hal yang bisa membuat kita belajar darinya.

Nah sekarang mari sedikit masuk teori yang ada,

#### Apa sih peran belajar dalam kehidupan sehari-hari ?

1. Belajar berperan dalam hal pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan, tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia, serta tentang sikap dan nilai yang memandu seseorang.

Contoh pengalaman pribadi :

Saya ingin mengaitkannya dengan bidang seni, yang merupakan minat saya. Berdasarkan poin di atas , contoh yang bisa saya berikan adalah ketika di Taman Kanak- Kanak, saya sangat tertarik denagn pelajaran menggambar, dan saya memperhatikan dengan sangat serius bagaimana cara menggambar yang baik, nah pada saat itulah terjadi proses belajar pada diri saya, karena sesampai di rumah, saya selalu mempraktekkan ulang.

Nah proses belajar yang saya lakukan pada saat itu hingga saat ini bisa di bilang menjadi strategi dalam menjalankan peran di dunia, mengapa ? karena saya memang memiliki rencana untuk menggeluti bidang seni nantinya, meskipun mungkin hanya sekedar sampingan.

Kemudian, jika dikaitkan dengan sikap dan nilai yang memandu seseorang, proses belajar yang saya lakukan dalam hal seni lukis ini membuat saya memiliki sikap dan nilai/minat yang tinggi dengan hal-hal yang berbau seni lukis, karna bagi sebagian orang yang tidak melakukan proses belajar terhadap seni lukis asti memiliki sikap dan nilai yang kurang terhadap seni lukis.


2. Belajar adalah hal yang penting bagi masyarakat, karena dapat mempelajari tentang nilai, bahasa, dan perkembangan kultur pengalaman yang diwariskan.

Contoh di kehidupan masyarakat :

Poin di atas dapat dicontohkan dengan terlestarikannya kuliner khas nusantara. Pada awalnya, masakan-masakn tersebut pasti berasal dari satu orang, nah kemudian karena ada orang lain yang mau mempelajari cara memasaknya maka jadilah masakan itu tercipta turun temurun/diwariskan.
Demikian juga dengan bahasa daerah, karena terus dipelajari dan digunakan maka bahasa daerah bisa tetap eksis hingga kini.


#### Apa kriteria untuk teori belajar ?

Menurut Clark Hull (1935), seorang teoritis behavioral, telah mengidentifikasikan tiga kriteria :

1. Seperangkat asumsi yang eksplisit yang merupakan keyakinan dasar teoritis tentang fenomena yang akan dibahas.

2. Suatu teori harus mencakup definisi yang eksplisit tentang istilah penting.

3. Membentuk tubuh teori.

4. Teori harus dapat menjelaskan dinamika psikologis dasar dari kejadian yang memengaruhi belajar.



#### Apa sih fungsi umum teori belajar ?

1. Sebagai kerangka riset.

2. Memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi.

3. Mengidentifikasikan sifat dari teori yang kompleks.

4. Mereorganisasi pengalaman sebelumnya.

5. Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa.



#### Apa sih fungsi khusus teori belajar ?

1. Sebagai pedoman perencanaan instruksi.

2. Mengevaluasi produk untuk dipakai di kelas dan praktik belajar yang berlangsung.

3. Mendiagnosa problem dalam instruksi di kelas.

4. Mengevaluasi riset berdasarkan teori.



Nah, untuk sementara segini dulu ya bloggers..
Di minggu-minggu selanjutnya akan kita bahas lebih banyak lagi ..
:D

Sumber :

Gredler, Margaret E. , 2011 , Learning and Instruction Teori dan Aplikasi Edisi Keenam . Jakarta : Kencana