Anggota :
Topik : Dinamika kreativitas dalam ruang lingkup
pendidikan
Judul : Kreativitas
menggambar murid-murid TK Bhayangkari
Pendahuluan
Alasan kami memilih topik ini adalah karena kreativitas
merupakn hal yang penting dan harus ada di dalam diri setiap individu, baik itu
yang berkaitan dengan seni/keindahan maupun tentang kebervariasian cara
seseorang dalam menyelesaikan masalah. Dalam proyek ini kami memusatkan
perhatian kepada anak-anak TK. Mengapa ? karena menurut kami kreativitas itu
hendaknya diajarkan sedini mungkin. Selain itu anak-anak pada usia prasekolah
ini cenderung lebih aktif dan eksploratif, mereka memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi. Oleh karena itu, keaktifan mereka ini hendaknya dapat disalurkan dalam
bentuk kreativitas.
Masa kanak-kanak merupakan masa paling penting karena
merupakan merupakan pembentukan pondasi kepribadian dan hal-ha lain termasuk
kreativitas. Mengembangkan kreativitas anak memerlukan peran penting pendidik
hal ini secara umum sudah banyak dipahami. Suratno (2005 : 19) menjelaskan anak
kreatif dan cerdas tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan perlu pengarahan
salah satunya dengan memberi kegiatan yang dapat mengembangkan kreativitas
anak.
Selain itu, seperti yang kita ketahui, era globalisasi
didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian secara otomatis dunia pada
saat ini membutuhkan individu-individu kreatif dan produktif serta memiliki
kemampuan daya saing yang tinggi dan tangguh. Daya saing yang tingi dan tangguh
ini dapat terwujud jika anak didik memiliki kreativitas.
Sistem pendidikan saat ini hanya menonjolkan kemampuan
akademik saja seperti kemampuan membaca dan berhitung. Orang tua dan guru
merasa bangga bila anak didiknya mampu membaca dan berhitung dengan lancar
tanpa memperhatikan bahwa nilai emosialnya juga merupakan hal penting. Seorang
guru hanya menekankan metode pembelajaran yang mengasah kecerdasan otak kiri
saja yaitu kemampuan membaca dan berhitung. Penggunaan metode yang statis
membuat anak bosan dan akibatnya otak kanan yang berfungsi untuk mengembangkan
kreativitas anak tidak dapat berkembang secara optimal.
Karena alasan-alasan di ataslah maka pada akhirnya kami
memilih tema ini, dan adapun bentuk kreativitas yang ingin kami tonjolkan
adalah mengenai kreativitas menggambar karena menurut kami hal ini bisa
merangsangkan imajinasi anak.
Landasan Teori
Pengertian Kreativitas
1.Teori
Psikoanalitik
Menganggap bahwa proses ketidaksadaran
melandasi kreativitas. Kreativitas merupakan manifestasi dari kondisi
psikopatologis.
2.Teori asosiasi
Memandang kreativitas sebagai hasil
dari proses asosiasi dan kombinasi antara elemen-elemen yang telah ada,
sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.
3.Teori
gestalt
Memandang kreativitas sebagai manifestasi
dari proses tilikan individu terhadap lingkungannya secara holistik.
4.Teori
eksistensial
Mengemukakan bahwa kreativitas
merupakan proses untuk melahirkan sesuatu yang baru melalui perjumpaan antara
manusia dengan manusia, dan antara manusia dengan alam.
Menurut May (1980), dengan teori eksistensial
ini, setiap perilaku kreatif selalu
didahului oleh ‘perjumpaan’ yang intens dan penuh kesadaran antara manusia
dengan dunia sekitarnya.
5.Teori
intepersonal
Dengan menempatkan pencipta
(kreator) sebagai inovator dan orang di sekeliling sebagai sebagai pihak yang
mengakui hasil kreativitas, teori ini menekankan pentingnya nilai dan makna
dari suatu karya kreatif. Nilai mengimplikasikan adanya pengakuan sosial.
6.Teori
sifat atau ciri
Memberikan tempat khusus kepada usaha
untuk mengidentifikasi ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik utama kreativitas.
7. Menurut NACCCE
(National Advisory Committee on Creative and Cultural Education) (dalam
Craft, 2005), kreativitas adalah aktivitas imaginatif yang menghasilkan hasil
yang baru dan bernilai.
8. Feldman (dalam Craft, 2005)
mendefinisikan kreativitas adalah:
“the achievement of something remarkable and new, something
which transforms and changes a field of endeavor in a significant way . . . the
kinds of things that people do that change the world.”
9. Munandar (1985), kreativitas adalah
kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau
unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru,
tetapi juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada
sebelumnya.
10. Csikszentmihalyi (dalam Clegg, 2008)
menyatakan kreativitas sebagai tindakan, ide, atau produk yang mengganti
sesuatu yang lama menjadi sesuatu yang baru.
11. Guilford (dalam Munandar, 2009)
menyatakan kreativitas merupakan kemampuan berpikir divergen atau pemikiran
menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan, yang sama
benarnya.
Oleh karena beragamnya pendapat para ahli akan pengertian
kreativitas, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk menghasilkan suatu produk yang baru ataupun kombinasi dari
hal-hal yang sudah ada sebelumnya, yang berguna, serta dapat dimengerti.
Ciri-ciri kreativitas
Guilford (dalam Munandar, 2009)
mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain:
a. Kelancaran berpikir (fluency of
thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari
pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan
adalah kuantitas, dan bukan kualitas.
b. Keluwesan berpikir (flexibility),
yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau
pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda,
serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang
yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat
meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang
baru.
c. Elaborasi (elaboration), yaitu
kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci
detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih
menarik.
d. Originalitas (originality), yaitu
kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan
gagasan asli.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas
1. Dorongan
dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik)
Menurut Roger (dalam Munandar, 2009)
setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan dari dalam dirinya untuk
berkreativitas, mewujudkan potensi, mengungkapkan dan mengaktifkan semua
kapasitas yang dimilikinya.
Menurut Rogers (dalam Zulkarnain,
2002), kondisi internal (interal press) yang dapat mendorong seseorang untuk
berkreasi diantaranya:
-Keterbukaan terhadap pengalaman
-Kemampuan untuk menilai situasi
sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
-Kemampuan untuk bereksperimen atau
“bermain” dengan konsep-konsep.
2. Dorongan dari lingkungan
(motivasi ekstrinsik)
Munandar (2009) mengemukakan bahwa
lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas individu dapat berupa lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan kekuatan yang
penting dan merupakan sumber pertama dan utama dalam pengembangan kreativitas
individu. Pada lingkungan sekolah, pendidikan di setiap jenjangnya mulai dari
pra sekolah hingga ke perguruan tinggi dapat berperan dalam menumbuhkan dan
meningkatkan kreativitas individu. Pada lingkungan masyarakat,
kebudayaan-kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat juga turut mempengaruhi
kreativitas individu.
Rogers (dalam Munandar, 2009)
menyatakan kondisi lingkungan yang dapat mengembangkan kreativitas ditandai
dengan adanya:
- Keamanan psikologis
Keamanan psikologis dapat terbentuk
melalui 3 proses yang saling berhubungan, yaitu:
a) Menerima individu sebagaimana
adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.
b) Mengusahakan suasana yang didalamnya
tidak terdapat evaluasi eksternal (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau
mempunyai efek mengancam.
c) Memberikan pengertian secara
empatis, ikut menghayati perasaan, pemikiran, tindakan individu, dan mampu
melihat dari sudut pandang mereka dan menerimanya.
-Kebebasan psikologis
Lingkungan yang bebas secara
psikologis, memberikan kesempatan kepada individu untuk bebas mengekspresikan
secara simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya.
3. Selain faktor-faktor yang telah
disebutkan di atas, terdapat berbagai faktor lainnya yang dapat menyebabkan
munculnya variasi atau perbedaan kreativitas yang dimiliki individu, yang
menurut Hurlock (1993) yaitu:
a. Jenis kelamin
b. Status sosial ekonomi
c. Urutan kelahiran
d. Ukuran keluarga
e. Lingkungan kota vs lingkungan
pedesaan
f. Inteligensi
Tahap-tahap perkembangan kreativitas
Menurut Cropley (1999), terdapat 3
tahapan perkembangan kreativitas diantaranya:
a. Tahap prekonvensional
(Preconventional phase)
Tahap ini terjadi pada usia 6–8 tahun.
Pada tahap ini, individu menunjukkan spontanitas dan emosional dalam
menghasilkan suatu karya, yang kemudian mengarah kepada hasil yang aestetik dan
menyenangkan. Individu menghasilkan sesuatu yang baru tanpa memperhatikan
aturan dan batasan dari luar.
b. Tahap konvensional (Conventional
phase)
Tahap ini berlangsung pada usia 9–12
tahun. Pada tahap ini kemampuan berpikir seseorang dibatasi oleh aturan-aturan
yang ada sehingga karya yang dihasilkan menjadi kaku. Selain itu, pada tahap
ini kemampuan kritis dan evaluatif juga berkembang.
c. Tahap poskonvensional
(Postconventional phase)
Tahap ini berlangsung pada usia 12
tahun hingga dewasa. Pada tahap ini, individu sudah mampu menghasilkan
karya-karya baru yang telah disesuaikan dengan batasan-batasan eksternal dan
nilai-nilai konvensional yang ada di lingkungan.
Yang paling kami garis bawahi adalah
:
1.Pengertian kreativitas menurut :
Teori Eksistensial : Kreativitas
merupakan proses untuk melahirkan sesuatu yang baru melalui perjumpaan antara
manusia dengan manusia, dan antara manusia dengan alam.
Munandar : kreativitas adalah
kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau
unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru,
tetapi juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada
sebelumnya.
Guilford : kreativitas merupakan kemampuan
berpikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban
terhadap suatu persoalan, yang sama benarnya.
2.Faktor yang mempengaruhi kreativitas yaitu dorongan dari
lingkungan tepatnya tentang kebebasan psikologis (memberikan kesempatan kepada individu untuk bebas
mengekspresikan secara simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya)
3.Tahap prekonvensional (Preconventional phase)
Tahap ini terjadi pada usia 6–8
tahun. Pada tahap ini, individu menunjukkan spontanitas dan emosional dalam
menghasilkan suatu karya, yang kemudian mengarah kepada hasil yang aestetik dan
menyenangkan. Individu menghasilkan sesuatu yang baru tanpa memperhatikan
aturan dan batasan dari luar.
Seperti yang telah kami katakan
sebelumnya, yang menjadi fokus kami adalah kreativitas menggambar dan berdasarkan
hal yang kami garis bawahi di atas kami memunculkan beberapa pertanyaan yang
ingin kami jawab melalui penelitian yang kami lakukan, yaitu :
1.Tema apakah yang paling disukai oleh murid TK Bhayangkari
?
2.Objek apakah yang paling disukai oleh murid TK
Bhayangkari ?
Tujuan penelitian
1.Merangsang kreativitas anak.
2.Merangsang daya imajinasi anak.
3.Objek gambar yang paling diminati
oleh anak TK Bhayangkari.
Alat dan bahan
1.Alat tulis :
-
kertas hvs
-pensi
-penghapus
2.Kamera Handphone
3.Laptop
4.Reward :
-penghapus
-snack
Analisa Data
Metode yang kami gunakan adalah kami
menyuruh murid-murid TK itu menggambar, dan kami memberikan kebebasan kepada
mereka untuk menggambar apa saja sesuai dengan keinginan atau ketertarikan
mereka.
Setelah itu kami mengklasifikasikan
hasil gambar mereka berdasarkan jenis-jenis objeknya hingga didapatlah gambaran
objek apa yang paling mereka minati.
Subjek penelitian
39 murid TK Bhayangkari Kelas B :
-19
murid laki-laki.
-20 murid perempuan
Time table perencanaan kegiatan
Kegiatan
|
April
|
Mei
|
Juni
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
1.
|
Pemilihan tema
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Penentuan judul
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Diskusi metode pelaksanaan penelitian
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Penyusunan pendahuluan dan landasan teori
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
Peninjauan lokasi
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
Pelaksanaan observasi
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
7.
|
Penganalisaan data dan penarikan kesimpulan
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
8.
|
Penyusunan laporan
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
9.
|
Pembuatan Poster
|
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
10.
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
Kalkulasi biaya
yang telah dikeluarkan dari perencanaan hingga evaluasi
-Pembelian kertas HVS : Rp. 35.000
-Pembelian Reward : Rp. 20.000
-Transportasi : Rp. 20.000
-Total : Rp.75.000
Pelaksanaan kegiatan
# Kamis, 19
April 2012
Kami melakukan diskusi untuk memilih tema dan mengambil
lokasi di lingkungan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
# Kamis, 26
April 2012
Kami melakukan diskusi lanjutan untuk membahas judul
penelitian, lalu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode dan
konsep-konsep penelitian yang ingin lakukan serta tentang apa saja yang akan
dilakukan pada saat kegiatan observasi berlangsung.
# Rabu, 2 Mei 2012
Setelah selesai kuliah, kami melakukan peninjauan lokasi,
yaitu ke TK Bhayangkari di daerah Batangkuis
# Kamis, 3 Mei
2012
Kami melakukan pembahasan tentang pendahuluan dan landasan
teori yang hendak dipakai sebagai landasan dalam melakukan penelitian ini.
# Kamis, 10 Mei
2012
Pada pukul 08.30 WIB, kami berangkat dari kampus menuju ke
lokasi observasi. Sebelum tiba di lokasi, kami membeli reward yang akan kami
bagikan.
Pada pukul 09.15 WIB, kami tiba di lokasi. Lalu kami
menemui Kepala TK tersebut untuk mengatakan bahwa kami siap melakukan
observasi, setelah itu kami bertemu dengan wali kelas dari kelas yang siswanya
akan kami observasi, tujuannya untuk menerangkan tentang mekanisme kegiatan
yang akan dilakukan.
Pukul 09.30 WIB, kami melakukan ramah tamah dengan
murid-murid TK tersebut.
Pukul 09.35 WIB, observasipun dimulai. Kami membagikan
kertas HVS, kemudian sang wali kelas juga membagikan pensil dan penghapus
kepada murid-murid tersebut. Setelah itu kami menyuruh mereka untuk menggambar
dan kami membebaskan tema gambar karena kami ingin membiarkan mereka bebas
berimajinasi serta agar sesuai dengan tujuan penelitian kami. Selama
berlangsungnya proses menggambar, kami menghampiri setiap murid, hal inimenjadi
mudah karena ruangan keasnya tidak terlalu besar. Kami mengajak mereka bicara,
kami bertanya tentang apa yang mereka gambar dan kenapa mereka menggambar itu.
Tak lupa kami selalu memberikan pujian kepada hal ini agar mereka merasa
dihargai dan agar menambah semangat mereka.
Pukul 10.00 WIB, kegiatan menggambar kami akhiri. Setelah
itu kami membagikan reward yang telah kami sediakan.
Pukul 10.05 WIB, bertepatan dengan jam mereka pulang kami
masih berada di dalam ruangan kelas, sang wali kelas menyuruh murid-murid itu
untuk menyalami kami.
Pukul 10.15 WIB, kami kembali menemui Kepala TK, kami
menyamaikan bahwa observasi kami telah selesai sembari kami jelaskan pula
tentang proses yang terjadi tadi. Setelah itu kami melakukan foto bersama
dengan Kepala TK dan beberapa orang guru.
Pukul 10.35 WIB, kami kembali ke kampus.
Pukul 11.05 WIB, kami tiba di kampus namun karena ternyata
tidak sesuai perkiraan, akhirnya kami tidak mengikuti perkuliahan Fisiologi.
# Senin, 14 Mei
2012
Setelah selesai kuliah Fisiologi, sekitar pukul 13.30 WIB,
kami memeriksa hasil gambar mereka dan mulai mengkategorikan objek-objek gambar
yang mereka buat. Setelah mengkategorikan hasil gambar mereka, kami mengakhiri
diskusi.
# Kamis, 17 Mei
2012
Kami melanjutkan diskusi untuk melakukan penarikan
kesimpulan.
# Minggu, 27
Mei 2012
Kami mulai melakukan penyusunan laporan kegiatan mini
proyek ini. Mulai dari pengetikan pendahuluan, landasan teori dan semuanya
sesuai dengan tata urutan yang ada.
Namun karena banyaknya tugas kuliah, akhirnya penyusunan
inipun memakan waktu seminggu.
# Senin, 4 Juni
2012
Kami mulai membuat poster, untuk membuatnya kami menggunakan aplikasi Photoscape dan pembuatan poster ini membutuhkan waktu sehari.
# Selasa, 5 Juni 2012
poster telah diselesaikan, dan kami kembali mengecek laporan apakah terdapat kesalahan atau tidak, kemudian kami juga mengevaluasi kinerja kami, setelah semua selesai, kamipun memosting laporan ini di Blog.
Laporan
Pertama-tama kami mengkategorikan hasil gambar berdasarkan
tema, maka kami mendapatkan tiga tema gambar, yaitu :
1.Lingkungan
Rumah
Yaitu berkaitan dengan keadaan rumah dan halamannya.
2.Pemandangan
Yaitu berkaitan dengan keadaan alam pegunungan.
3.Campuran
Yaitu gambar yang mencampurkan beberapa objek sekaligus
tanpa memperhatikan kondisi nyatanya.
Kemudian kami juga mendapatkan bermacam-macam objek gambar
, seperti :
1.Rumah
2.Manusia
3.Gunung
4.Kartun (
spongebob squerpants )
5.Matahari/bulan
6.Hewan (
ubur-ubur )
7.Tumbuhan (
bunga dan pohon )
8.Kendaraan (
mobil )
9.Bentuk
abstrak ( bentuk tidak beraturan )
10.Benda (
bendera, layang-layang )
Setelah itu kami menghitung frekuensi kemunculan
masing-masing tema dan masing-masing objek gambar.
Maka didapatlah datanya sebagai berikut :
1. Dari 39 gambar, berikut ini adalah frekuensi tema yang
ada.
No
|
Tema
|
Frekuensi
pada keseluruhan hasil gambar
|
1.
|
Pemandangan
|
11
|
2.
|
Lingkungan rumah
|
18
|
3.
|
Campuran
|
10
|
2. Dari 39 gambar, berikut ini adalah frekuensi kemunculan
objek gambar.
No
|
Objek
|
Frekuensi
kemunculan pada keseluruhan hasil gambar
|
1.
|
Matahari
|
37
|
2.
|
Rumah
|
34
|
3.
|
Manusia
|
15
|
4.
|
Gunung
|
14
|
5.
|
Kartun
|
6
|
6.
|
Hewan
|
2
|
7.
|
Tumbuhan
|
27
|
8.
|
Kendaraan
|
3
|
9.
|
Abstrak
|
8
|
10.
|
Benda
|
2
|
3. Kami juga menghitung frekuensi pemilihan tema berdasarkan
jenis kelamin.
Lingkungan
rumah
No.
|
Jenis Kelamin
|
Frekuensi
|
1.
|
Laki-laki
|
9
|
2.
|
Perempuan
|
9
|
Campuran
No.
|
Jenis Kelamin
|
Frekuensi
|
1.
|
Laki-laki
|
5
|
2.
|
Perempuan
|
5
|
Pemandangan
No.
|
Jenis Kelamin
|
Frekuensi
|
1.
|
Laki-laki
|
5
|
2.
|
Perempuan
|
6
|
Kesimpulan
Berdasarkan data-data di atas, untuk 39 murid kelas B TK.
Bhayangkari Batangkuis, kami mengambil 3 kesimpulan, yaitu :
#Tema yang
paling disukai/diminati oleh murid
(berdasarkan urutan) adalah :
1. Lingkungan
Rumah : 18 Pemilih
2. Pemandangan : 11 Pemilih
3. Campuran : 10 Pemilih
# Objek gambar
yang paling disukai/diminati oleh murid (berdaarkan urutan) adalah :
1. Matahari : 37 Kemunculan
2. Rumah : 34 Kemunculan
3. Tumbuhan : 27 Kemunculan
4. Manusia : 15 Kemunculan
5. Gunung : 14 Kemunculan
6. Abstrak : 8 Kemunculan
7. Kartun : 6 Kemunculan
8. Kendaraan : 3 Kemunculan
9. Benda : 2 Kemunculan
10. Hewan : 2 Kemunculan
# Pada setiap
tema terdapat kesamaan jumlah pemilih, contohnya jumlah murid laki-laki
yang memilih tema lingkungan rumah ada 9 orang, hal ini sama dengan jumlah
murid perempuan yang memilih tema lingkungan rumah, yaitu juga 9 orang.
Demikian pula kejadiannya pada dua tema lainnya.
Kesimpulan di atas tentunya telah menjawab 2 pertanyaan
yang kami munculkan pada akhir pembahasan landasan teori, yaitu :
•Tema pakah yang paling disukai oleh murid TK
Bhayangkari (Kelas B) ?
Jawabannya
adalah :
1.Lingkungan
Rumah
2.Pemandangan
3.Campuran
•Objek apakah yang paling diminati
oleh murid TK Bhayangkari (Kelas B) ?
Jawabannya
adalah :
1.Matahari
2.Rumah
3.Tumbuhan
4.Manusia
5.Gunung
6.Abstrak
7.Kartun
8.Kendaraan
9.Benda
10.Hewan
Evaluasi
No.
|
Kegiatan
|
Tanggal
Perencanaan
|
Tanggal
Pelaksanaan
|
1.
|
Pemilihan tema
|
Minggu I April
|
Minggu III April
|
2.
|
Penentuan judul
|
Minggu I April
|
Minggu IV April
|
3.
|
Diskusi metode pelaksanaan penelitian
|
Minggu II April
|
Minggu IV April
|
4.
|
Penyusunan pendahuluan dan landasan teori
|
Mingu III April
|
Minggu I Mei
|
5.
|
Peninjauan lokasi
|
Minggu IV April
|
Minggu I Mei
|
6.
|
Pelaksanaan observasi
|
Minggu I Mei
|
Minggu II Mei
|
7.
|
Penganalisaan data dan penarikan kesimpulan
|
Minggu II Mei
|
Minggu III Mei
|
8.
|
Penyusunan laporan
|
Minggu III Mei
|
Minggu IV Mei
|
9.
|
Pembuatan Poster
|
Minggu IV Mei
|
Minggu I Juni
|
10.
|
Evaluasi
|
Minggu IV Mei
|
Minggu I Juni
|
Poster
Testimonial Anggota
Bagi saya tugas mini proyek ini merupakan tantangan baru
bagi saya. Menurut saya tugas ini sangat berguna, karena dengan adanya tugas
ini kami jadi mulai berlatih untuk melakukan penelitian, sebagaimana kita
ketahui bahwa menjadi mahasiswa psikologi tentunya akan sering berhubungan
dengan penelitian. Melalui tugas mini proyek ini kami juga mendapatkan
pengalaman lapangan yangmana kami terjun langsung ke tempat observasi, dan hal
ini sangat menyenangkan bagi saya, kami jadi bisa berinteraksi secara langsung
dengan murid-murid TK tersebut, mengajak mereka bicara, dan saling bercanda
dengan mereka. Dan saya menyadari bahwa mini proyek ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya juga mengharapkan kritik dan saran. Dan tak
lupa saya juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Filia Dina Anggaraeni sebagai
dosen pengampu, kepada TK Bhayangkari Batangkuis yang telah bersedia menjadi
objek mini proyek kami, dan kepada semua pihak-pihak yang telah terlibat dalam
mini proyek ini. Sekian dan terimakasih.
Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Filia
Dina Anggaraeni yang telah memberikan kesempatan untuk mengerjakan tugas mini
proyek ini. Dan tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada para staff
pengajar TK Bhayangkari Batangkuis yang telah bersedia bekerjasama dan memfasilitasi
tugas proyek mini ini. Dan yak lupa saya berterima kasih kepada teman-teman
satu kelompok saya yang telah bersedia mencurahkan waktu, tenaga, dan
pikirannya untuk sama-sama menyelesaikan tugas mini proyek ini. Menurut saya, dengan adanya tugas mini proyek
ini, sangat bermanfaat bagi mahasiswa, guna meningkatkan kreativitas mahasiswa.
Banyak hal positif yang bisa diambil dari tugas mini proyek ini, seperti kami
belajar untuk melakukan penelitian, belajar melakukan observasi, belajar
bagaimana bekerjasama dengan teman-teman satu kelompok. Berkaitan dengan topik
yang diambil, kami menjadi lebih tahu bagaimana situasi belajar-mengajar pada
pendidikan anak prasekolah, khususnya pada TK yang kami observasi. Selain itu,
banyak hal-hal yang menarik yang kami temukan, seperti bertemu dan berinteraksi
dengan anak-anak TK yang lucu-lucu, dan sikap dari para pengajar yang rela
mengajar dengan sepenuh hati dan dengan penuh kasih sayang. Semua ini akan kami
jadikan pengalaman, dan pengalaman ini akan kami jadikan sebagai pelajaran yang
sangat berarti guna menghadapi situasi perkuliahan selanjutnya..sekian dan
terima kasih
Saya merasa dengan adanya
tugas mini proyek yang diberikan oleh ibu Dina, membuat saya mendapat
pengalaman baru yang sangat penting didalam dunia perkuliahan kedepannya. Dalam
mengerjakan tugas mini proyek ini saya dan teman satu kelompok banyak
mendapatkan masalah-masalah, namun karena kerja sama yang bagus kami akhirnya
bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dan saya yakin pengalaman ini pasti
akan sangat berguna bagi kami, dan semoga kemampuan kami dapat semakin
berkembang dengan adanya mini proyek ini. Saya mengucapkan terimakasih kepada
Ibu Filia Dina Anggaraeni sebagai dosen pengampu, dan juga kepada semua yang
telah terlibat di dalam pembuatan mini proyek ini. Sekali lagi saya ucapkan
terimakasih.
Daftar Pustaka
Susilowati . 2010 . Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini
Melalui Cerita Bergambar Pada Anak Didik Kelompok B TK Bhayangkari 68 Mondokan . Skripsi . Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta . Diterbitkan
Dokumentasi
Demikianlah laporan mini proyek ini kami sampaikan semoga
bermanfaat dalam menambah wawasan teman-teman sekalian. :)
Spesial Terimakasih kepada :
1.Tuhan Yang Maha Esa
2.Dosen Pengampu : Ibu Filia Dina Anggaraeni
3.TK Bhayangkari Batangkuis