Wednesday, 22 April 2015

Filosofi Dua Sahabat ( Kopi & Catur)



Beberapa waktu lalu ada seorang teman yang meminta bantuan untuk dibuatkan sebuah materi untuk presentasi. Ia mengatakan bahwa temanya bebas. Setelah pusing memikirkan akan membuat apa, akhirnya saya memutuskan untuk membuat filosofi dari dua sahabat karib, yaitu kopi dan catur. Ya ! karena mereka memang sering bersama :D

Baiklah, langsung saja ya ..
Oia artikel ini memang menggunakan berbagai situs sebagai referensi ya ..


CATUR

            Catur adalah sebuah permainan pikiran yang dimainkan oleh dua pihak , bisa dalam pertandingan satu lawan satu (formal) , maupun satu melawan banyak orang (dalam keadaan informal). Orang yang memainkan catur, biasa disebut dengan Pecatur. Sebelum bertanding, pecatur memilih warna biji catur yang akan ia mainkan. Ada 6 macam bidak dalam permainan ini, yaitu raja, menteri, kuda, gajah, benteng, dan pion. Terdapat dua warna yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang buah putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian sampai permainan selesai. Inilah sekilas tentang catur.

            Catur bukan sekedar permainan biasa. Ternyata, dalam permainan ini terkandung banyak nilai-nilai filisofis yang bisa kita jadikan pegangan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Berikut ini adalah beberapa diantaranya :

1.      “Jangan pernah meremehkan orang meski orang tersebut tidak kelihatan berarti”

Filosofi ini kita dapat dari sebuah pion. Pion, kelihatan biasa, tak berarti, dan sering dipandang sebelah mata, bahkan sering diremehkan perannya dalam permainan, akan tetapi, jika sanggup bertahan menghadapi berbagai hadangan hingga petak terakhir, maka ia  bisa memiliki kesempatan untuk “promosi bidak”, dan berubah menjadi sesuatu yang  jauh lebih hebat seperti ratu/menteri, kuda, gajah, atau pun benteng. Hal ini sama dengan kehidupan kita, walaupun kita “kecil” atau  dipandang tak berarti, namun jika kita tetap berusaha dan kuat, dan mampu menghadapi cobaan dan rintangan yang ada hingga akhir, maka nantinya kita bisa menjadi sesuatu yang “besar”bahkan mungkin hingga melebihi orang-orang yang menganggap remeh sebelumnya. Oleh karena itu, intinya kita harus terus berusaha mengasah potensi diri dan jangan mau berkecil hati atas pandangan negatif dari orang lain, bersabarlah dan songsong masa depan yang lebih baik.


2.      “ Mengambil sikap dan keputusan yang bijak”

            Filosofi ini kita dapat dari sebuah moment yang disebut “skak” . Dalam catur posisi skak kita terjepit untuk melangkah, dalam kehidupan, kita juga sering mengalami tersebut. Kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sama-sama sulit. Maka, disinilah letak kejelian kita untuk menentukan sikap yang benar dan keputusan yang bijak agar dapat bermanfaat untuk langkah kita selanjutnya. Oleh karena itulah menentukan solusi jitu untuk keluar dari masa sulit dalam hidup ini diibaratkan sebagai moment skak.


3.      “Pengorbanan yang tepat”

            Pengorbanan harusnya dilakukan dengan strategi. Strategi yang harus dilakukan ketika kita ingin mengorbankan salah satu sisi “kekuatan” kita, adalah yaitu apa yang kita korbankan tersebut harus sebanding atau bahkan melebihi hasil yang akan kita dapatkan. Jangan sampai kita mengorbankan sesuatu, namun mendapatkan hasil yang lebih kecil dari apa yang kita korbankan. Sama halnya dalam permainan catur, berkorban demi mendapat keuntungan yang lebih besar, tentu saja dengan perhitungan yang matang, tidak asal mengorbankan sebuah bidak.


4.      “Terus berjuang untuk hasil akhir”

            Dalam catur, hasil akhir yang ingin dicapai adalah mengalahkan raja lawan. Untuk mencapai itu, tidak bisa dilakukan hanya dengan satu atau dua langkah. Akan ada banyak langkah yang harus untuk ditempuh untuk mendapatkan kemenangan itu. Sama halnya dengan kita, tentunya kita memiliki sebuah cita-cita dan sebuah tujuan besar dalam hidup ini. Dan, untuk mencapai hal itu tentunya akan ada banyak cobaan yang harus kita hadapi. Oleh karena itu, kita harus terus berjuang dan bersabar demi mencapai cita-cita dan tujuan tersebut.


5.      “Pasrah, ikhlas, dan mau belajar dari masa lalu”  

            Dalam catur, kita tentu tau ada posisi yang namanya skakmat. Dalam dunia nyata, juga ada yang namanya skakmat. Misalnya seperti sakit parah, usaha yang gulung tikar, dan sebagainya. Sikap yang perlu diambil setelah mengalami skakmat adalah pasrah tanpa berputus asa. Jika sakit parah maka pasrah kepada sang pencipta, sambil terus berusaha mencari kesembuhan. Jika bangkrut, maka pasrah, ikhlas, tanpa putus asa hingga bisa bangkit kembali sembari belajar dari pengalaman masa lalu agar tidak terulang kembali.


6.      “Dalam hidup ini, kita butuh orang lain”

            Catur adalah satu kesatuan, ada berbagai macam bidak dengan bentuk, fungsi, dan arah gerak yang berbeda, dimana antara posisi yang satu dan lainnya memiliki ikatan yang kuat. Sama halnya dalam hidup ini, kita butuh orang lain dalam melangsungkan hidup kita,  tanpa orang lain kita akan kesulitan menjalani hidup ini .


7.      “Jadilah pribadi yang dinamis, kreatif, dan penuh perjuangan”

                Dalam permainan catur, dapat tercermin kepribadian sang pemain. Jika permainannya selalu bertahan dan pasif, mengindikasikan karakter pemain yang tenang, cenderung mengikuti arus, dan apa saja yang ada itulah yang diterima. Kemudian, ada tipe permainan yang menyerang dan penuh petualangan. Ini menunjukkan seorang yang berkepribadian dinamis, kreatif dan penuh perjuangan. Adapula tipe permainan yang sembrono, cepat bertindak, dan kurang perhitungan, sehingga bisa mendapatkan resiko sangat besar untuk gagal. Yang terbaik adalah yang kedua tadi, yaitu yang dinamis dan kreatif, tetapi tetap waspada dan menghitung langkah dengan seksama, berani berkreasi dan aktif dalam membuat terobosan, namun tentunya juga berhati-hati dalam menguji inisiatif tersebut. Jadi intinya, kepribadian tersebut sangat cocok untuk kita implementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

            Itulah nilai-nilai filosofis yang bisa kita dapatkan dari sebuah permainan yang dinamai dengan Catur. Permainan ini, biasa dimainkan oleh banyak orang dari kalangan yang berbeda-beda dan diberbagai tempat yang berbeda pula. Mulai dari gang-gang hingga perkantoran. Ada berbagai hidangan dan minuman yang biasa hadir menemani para pemain. Salah satunya adalah Kopi !



KOPI

            Kopi tercatat telah ada sejak abad ke-9 Masehi. Pada awalnya, kopi hanya ada di Ethiopia, biji-bijian aslinya ditanam oleh orang Ethiopia di daerah dataran tinggi. Kemudian, ketika bangsa Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun juga ikut meluas sampai ke Afrika Utara dan disana, biji kopi ditanam secara massal. Dari Afrika Utara itulah biji kopi mulai meluas dari Asia sampai pasaran Eropa dan hingga ini ketenarannya sebagai minuman telah menyebar keseluruh dunia.
            Ada berbagai manfaat kopi, diantaranya adalah :
-          Meningkatkan energi dan kinerja fisik karna kandungan kafeinnya
-          Meningkatkan kemampuan memori sehingga dapat mencegah terkena alzheimer dan demensia (sejenis penyakit pikun)
-          Membantu membakar lemak, juga karna kafeinnya
-          Mengandung nutrisi penting seperti vitamin B2, B3, B5, mangan, kalium, dan magnesium, dan sebagai antioksidan.
-          Melawan depresi dan membuat lebih bahagia

            Itulah manfaat-manfaat yang bisa kita dapatkan jika meminum kopi yang tentunya dalam batas wajar. Selain manfaat-manfaat tersebut, kopi juga memiliki berbagai nilai filosofis, sama seperti teman karibnya tadi (catur), yaitu :


1.      “ Setiap orang punya sisi pahit, dan selalulah bersyukur”

Kopi, sesempurna apapun kopi itu dibuat, kopi tetaplah kopi, punya sisi pahit yang tidak bisa dihilangkan. Sama halnya dengan manusia dalam kehidupan ini, setiap orang punya sisi pahit atau masalah dalam hidupnya, seberapapun banyaknya harta yang dimiliki, seberapapun bagusnya fisik yang dimiliki, pasti tetap memiliki sisi pahit dalam hidup. Oleh karena itu , kita tidak perlu iri terhadap kehidupan orang lain yang terlihat lebih indah dari diri kita, kita tidak pernah tau bahwa sebenarnya ia juga punya masalah dan sisi pahit dalam hidupnya. Oleh karena itu, yang harus kita lakukan adalah selalu mensyukuri setiap hal yang kita miliki dan jangan pernah mengeluh, dan jangan pernah disia-siakan. Sebab bisa saja orang lain disaat yang sama sedang memimpikan memiliki apa yang sedang kita miliki saat ini.


2.      “Jangan melihat tampilan luar seseorang, namun lihatlah kualitas yang ada di dalam dirinya”

Ketika dihadapkan pada berbagai kopi yang dibeli dari berbagai tempat yang berbeda, dan orang-orang dipersilakan untuk memilih kopi yang akan mereka minum, maka mereka akan cenderung memilih kopi yang memiliki kemasan atau cangkir yang paling bagus dan menarik. Sementara itu yang tersisa adalah kemasan/cangkir yang mungkin terlihat murahan dan tidak menarik. Hal ini terjadi karena secara otomatis kita akan membandingkan kemasan/cangkir yang kita pegang dengan cangkir orang lain. Pikiran terfokus pada cangkir dan kemasan, padahal yang kita minum adalah kopinya. Padahal bisa saja kopi yang disajikan dalam wadah yang kurang menarik itu justru lebih baik kualitasnya dan lebih nikamt daripada kopi yang dikemas sangat menarik. Sama halnya dalam hidup ini, kita tidak selayaknya hanya menilai seseorang dari casing ataupun jabatan yang ia miliki. “Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya. Hidup kita seperti kopi. Cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta yang kita miliki”. Bisa saja yang memiliki tampilan biasa-biasa saja justru memiliki kualitas diri yang lebih baik dari pada yang tampil menawan namun berkepribadian buruk. Oleh karena itu, intinya pintar-pintarlah dalam memilih, lihat dan nilailah dari berbagai sisi lainnya dan jangan hanya terpaut pada satu sisi.

            Demikianlah nilai-nilai filosofis yang bisa kita dapatkan dari dua buah sahabat karib, yaitu catur dan kopi. Semoga apa yang ada pada dua hal tersebut dapat kita implementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.


Referensi :







Sunday, 5 April 2015

Contoh Format Review Jurnal


# Untuk Cover  :


REVIEW JURNAL



(JUDUL JURNAL)
(SUMBER JURNAL)


(NAMA PENULIS JURNAL)
(INSTANSI ASAL PENULIS JURNAL)




DIREVIEW OLEH :
..............................................






FAKULTAS .......... UNIVERSITAS .....................
Semester ......... TA. ......................


*********************************************************************************

# Untuk Isi :



I.                   LATAR BELAKANG PENELITIAN
        Mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam                 penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai.


II.                METODE PENELITIAN
Mengungkapkan mengenai metode apa yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan.


III.             HASIL PENELITIAN
Mengungkapkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat.



KOMENTAR TERHADAP JURNAL

...............................................


*Nb. Keseluruhan review jurnal paling banyak 5 (lima) halaman à sudah termasuk sampul dan komentar terhadap jurnal).

Saturday, 4 April 2015

Miniatur Desain Rumah Minimalis 8 x 10 meter

Beberapa bulan lalu  sempat iseng-iseng ngelanjutin hobi jaman dulu,
yaitu buat miniatur rumah minimalis ..

Bahan-bahannya mudah kok :

- Buku Gambar A3 ( yang kertasnya lumayan tebal)
- Penggaris
- Lem UHU
- Pensil
- Pulpen
- Piasu Cutter
- Gunting 
- Imajinasi 3D ( hahaha ..)
- Kesabaran 

Dan... inilah hasilnya :