Beberapa waktu lalu ada seorang teman yang meminta
bantuan untuk dibuatkan sebuah materi untuk presentasi. Ia mengatakan bahwa
temanya bebas. Setelah pusing memikirkan akan membuat apa, akhirnya saya
memutuskan untuk membuat filosofi dari dua sahabat karib, yaitu kopi dan catur.
Ya ! karena mereka memang sering bersama :D
Baiklah, langsung saja ya ..
Oia artikel ini memang menggunakan berbagai situs
sebagai referensi ya ..
Catur adalah sebuah permainan pikiran yang dimainkan oleh
dua pihak , bisa dalam pertandingan satu lawan satu (formal) , maupun satu
melawan banyak orang (dalam keadaan informal). Orang yang memainkan catur,
biasa disebut dengan Pecatur. Sebelum bertanding, pecatur memilih warna biji
catur yang akan ia mainkan. Ada 6 macam bidak dalam permainan ini, yaitu raja, menteri,
kuda, gajah, benteng, dan pion. Terdapat dua warna yang membedakan bidak atau
biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang buah putih memulai langkah pertama,
yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian sampai
permainan selesai. Inilah sekilas tentang catur.
Catur bukan sekedar permainan biasa. Ternyata, dalam permainan
ini terkandung banyak nilai-nilai filisofis yang bisa kita jadikan pegangan
dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Berikut ini adalah beberapa diantaranya
:
1. “Jangan pernah meremehkan orang
meski orang tersebut tidak kelihatan berarti”
Filosofi
ini kita dapat dari sebuah pion. Pion, kelihatan biasa, tak berarti, dan sering
dipandang sebelah mata, bahkan sering diremehkan perannya dalam permainan, akan
tetapi, jika sanggup bertahan menghadapi berbagai hadangan hingga petak
terakhir, maka ia bisa memiliki
kesempatan untuk “promosi bidak”, dan berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih hebat seperti ratu/menteri, kuda,
gajah, atau pun benteng. Hal ini sama dengan kehidupan kita, walaupun kita
“kecil” atau dipandang tak berarti,
namun jika kita tetap berusaha dan kuat, dan mampu menghadapi cobaan dan
rintangan yang ada hingga akhir, maka nantinya kita bisa menjadi sesuatu yang
“besar”bahkan mungkin hingga melebihi orang-orang yang menganggap remeh
sebelumnya. Oleh karena itu, intinya kita harus terus berusaha mengasah potensi
diri dan jangan mau berkecil hati atas pandangan negatif dari orang lain,
bersabarlah dan songsong masa depan yang lebih baik.
2. “ Mengambil sikap dan keputusan
yang bijak”
Filosofi ini kita dapat dari sebuah moment yang disebut
“skak” . Dalam catur posisi skak kita terjepit untuk melangkah, dalam
kehidupan, kita juga sering mengalami tersebut. Kita dihadapkan pada
pilihan-pilihan yang sama-sama sulit. Maka, disinilah letak kejelian kita untuk
menentukan sikap yang benar dan keputusan yang bijak agar dapat bermanfaat
untuk langkah kita selanjutnya. Oleh karena itulah menentukan solusi jitu untuk
keluar dari masa sulit dalam hidup ini diibaratkan sebagai moment skak.
3. “Pengorbanan yang tepat”
Pengorbanan harusnya dilakukan dengan
strategi. Strategi yang harus dilakukan ketika kita
ingin mengorbankan salah satu sisi “kekuatan” kita, adalah yaitu apa yang kita
korbankan tersebut harus sebanding atau bahkan melebihi hasil yang akan kita
dapatkan. Jangan sampai kita mengorbankan sesuatu, namun mendapatkan hasil yang
lebih kecil dari apa yang kita korbankan. Sama halnya dalam permainan catur,
berkorban demi mendapat keuntungan yang lebih besar, tentu saja dengan
perhitungan yang matang, tidak asal mengorbankan sebuah bidak.
4.
“Terus
berjuang untuk hasil akhir”
Dalam catur, hasil akhir yang ingin
dicapai adalah mengalahkan raja lawan. Untuk mencapai itu, tidak bisa dilakukan
hanya dengan satu atau dua langkah. Akan ada banyak langkah yang harus untuk
ditempuh untuk mendapatkan kemenangan itu. Sama halnya dengan kita, tentunya
kita memiliki sebuah cita-cita dan sebuah tujuan besar dalam hidup ini. Dan,
untuk mencapai hal itu tentunya akan ada banyak cobaan yang harus kita hadapi.
Oleh karena itu, kita harus terus berjuang dan bersabar demi mencapai cita-cita
dan tujuan tersebut.
5.
“Pasrah,
ikhlas, dan mau belajar dari masa lalu”
Dalam catur, kita tentu tau ada
posisi yang namanya skakmat. Dalam dunia nyata, juga ada yang namanya skakmat.
Misalnya seperti sakit parah, usaha yang gulung tikar, dan sebagainya. Sikap
yang perlu diambil setelah mengalami skakmat adalah pasrah tanpa berputus asa.
Jika sakit parah maka pasrah kepada sang pencipta, sambil terus berusaha
mencari kesembuhan. Jika bangkrut, maka pasrah, ikhlas, tanpa putus asa hingga
bisa bangkit kembali sembari belajar dari pengalaman masa lalu agar tidak
terulang kembali.
6.
“Dalam
hidup ini, kita butuh orang lain”
Catur adalah satu kesatuan, ada
berbagai macam bidak dengan bentuk, fungsi, dan arah gerak yang berbeda, dimana
antara posisi yang satu dan lainnya memiliki ikatan yang kuat. Sama halnya
dalam hidup ini, kita butuh orang lain dalam melangsungkan hidup kita, tanpa orang lain kita akan kesulitan
menjalani hidup ini .
7.
“Jadilah
pribadi yang dinamis, kreatif, dan penuh perjuangan”
Dalam
permainan catur, dapat tercermin kepribadian sang pemain. Jika permainannya selalu
bertahan dan pasif, mengindikasikan karakter pemain yang tenang, cenderung
mengikuti arus, dan apa saja yang ada itulah yang diterima. Kemudian, ada tipe
permainan yang menyerang dan penuh petualangan. Ini menunjukkan seorang yang
berkepribadian dinamis, kreatif dan penuh perjuangan. Adapula tipe permainan
yang sembrono, cepat bertindak, dan kurang perhitungan, sehingga bisa
mendapatkan resiko sangat besar untuk gagal. Yang terbaik adalah yang kedua
tadi, yaitu yang dinamis dan kreatif, tetapi tetap waspada dan menghitung
langkah dengan seksama, berani berkreasi dan aktif dalam membuat terobosan, namun
tentunya juga berhati-hati dalam menguji inisiatif tersebut. Jadi intinya,
kepribadian tersebut sangat cocok untuk kita implementasikan ke dalam kehidupan
sehari-hari.
Itulah nilai-nilai filosofis yang
bisa kita dapatkan dari sebuah permainan yang dinamai dengan Catur. Permainan
ini, biasa dimainkan oleh banyak orang dari kalangan yang berbeda-beda dan
diberbagai tempat yang berbeda pula. Mulai dari gang-gang hingga perkantoran.
Ada berbagai hidangan dan minuman yang biasa hadir menemani para pemain. Salah
satunya adalah Kopi !
Kopi tercatat telah ada sejak abad
ke-9 Masehi. Pada awalnya, kopi hanya ada di Ethiopia, biji-bijian aslinya
ditanam oleh orang Ethiopia di daerah dataran tinggi. Kemudian, ketika bangsa
Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun juga ikut meluas sampai ke
Afrika Utara dan disana, biji kopi ditanam secara massal. Dari Afrika Utara
itulah biji kopi mulai meluas dari Asia sampai pasaran Eropa dan hingga ini ketenarannya
sebagai minuman telah menyebar keseluruh dunia.
Ada berbagai manfaat kopi,
diantaranya adalah :
-
Meningkatkan energi dan kinerja fisik karna kandungan kafeinnya
-
Meningkatkan kemampuan memori sehingga dapat mencegah terkena
alzheimer dan demensia (sejenis penyakit pikun)
-
Membantu membakar lemak, juga karna kafeinnya
-
Mengandung nutrisi penting seperti vitamin B2, B3, B5, mangan,
kalium, dan magnesium, dan sebagai antioksidan.
-
Melawan depresi dan membuat lebih bahagia
Itulah
manfaat-manfaat yang bisa kita dapatkan jika meminum kopi yang tentunya dalam
batas wajar. Selain manfaat-manfaat tersebut, kopi juga memiliki berbagai nilai
filosofis, sama seperti teman karibnya tadi (catur), yaitu :
1. “
Setiap orang punya sisi pahit, dan selalulah bersyukur”
Kopi, sesempurna apapun kopi itu dibuat, kopi tetaplah kopi,
punya sisi pahit yang tidak bisa dihilangkan. Sama halnya dengan manusia dalam
kehidupan ini, setiap orang punya sisi pahit atau masalah dalam hidupnya, seberapapun
banyaknya harta yang dimiliki, seberapapun bagusnya fisik yang dimiliki, pasti
tetap memiliki sisi pahit dalam hidup. Oleh karena itu , kita tidak perlu iri
terhadap kehidupan orang lain yang terlihat lebih indah dari diri kita, kita
tidak pernah tau bahwa sebenarnya ia juga punya masalah dan sisi pahit dalam
hidupnya. Oleh karena itu, yang harus kita lakukan adalah selalu mensyukuri
setiap hal yang kita miliki dan jangan pernah mengeluh, dan jangan pernah
disia-siakan. Sebab bisa saja orang lain disaat yang sama sedang memimpikan
memiliki apa yang sedang kita miliki saat ini.
2. “Jangan
melihat tampilan luar seseorang, namun lihatlah kualitas yang ada di dalam
dirinya”
Ketika dihadapkan pada berbagai kopi yang dibeli dari berbagai tempat
yang berbeda, dan orang-orang dipersilakan untuk memilih kopi yang akan mereka
minum, maka mereka akan cenderung memilih kopi yang memiliki kemasan atau cangkir
yang paling bagus dan menarik. Sementara itu yang tersisa adalah kemasan/cangkir
yang mungkin terlihat murahan dan tidak menarik. Hal ini terjadi karena secara
otomatis kita akan membandingkan kemasan/cangkir yang kita pegang dengan
cangkir orang lain. Pikiran terfokus pada cangkir dan kemasan, padahal yang
kita minum adalah kopinya. Padahal bisa saja kopi yang disajikan dalam wadah
yang kurang menarik itu justru lebih baik kualitasnya dan lebih nikamt daripada
kopi yang dikemas sangat menarik. Sama halnya dalam hidup ini, kita tidak
selayaknya hanya menilai seseorang dari casing
ataupun jabatan yang ia miliki. “Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa
bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya. Hidup kita seperti
kopi. Cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta yang kita miliki”. Bisa saja yang memiliki tampilan
biasa-biasa saja justru memiliki kualitas diri yang lebih baik dari pada yang
tampil menawan namun berkepribadian buruk. Oleh karena itu, intinya
pintar-pintarlah dalam memilih, lihat dan nilailah dari berbagai sisi lainnya
dan jangan hanya terpaut pada satu sisi.
Demikianlah
nilai-nilai filosofis yang bisa kita dapatkan dari dua buah sahabat karib,
yaitu catur dan kopi. Semoga apa yang ada pada dua hal tersebut dapat kita
implementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Referensi :